BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis hasil survey terbarunya mengenai produksi industri manufaktur besar dan sedang di Kalsel pada triwulan III tahun 2014. Berdasarkan data BPS Kalsel, industri manufaktur besar dan sedang di Kalsel mengalami pertumbuhan sebesar
1,08 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2014. Hal yang sama terjadi juga di tingkat nasional, di mana industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,45 persen.
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono, pertumbuhan produksi tersebut didukung oleh tiga kelompok industri besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan positif. “Tiga kelompok industri tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 1,12 persen, industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 0,16 persen dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,30 persen,” ungkap Dyan kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Selain itu, lanjut Dyan, ada juga dua kelompok industri lainnya mengalami penurunan produksi. Yakni, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami penurunan produksi sebesar 0,78 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami penurunan produksi sebesar 0,84 persen. “Apabila dibandingkan pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan III tahun 2014 dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, maka industri besar dan sedang di Kalsel pada triwulan ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen. Pertumbuhan positif ini berada diatas rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh sebesar 4,96 persen,” sambungnya.
Di sisi lain, kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,79 persen dan industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman dari bambu atau rotan (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,62 persen. “Kelompok industri lainnya yang juga menyumbang pertumbuhan positif adalah industri minuman (KBLI-11) yang meningkat sebesar 1,36 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami penurunan produksi sebesar 1,45 persen dan industri karet, barang dari karet atau plastik (KBLI-22) yang mengalami penurunan produksi sebesar 1,90 persen,” tandasnya.(oza)
1,08 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2014. Hal yang sama terjadi juga di tingkat nasional, di mana industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,45 persen.
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono, pertumbuhan produksi tersebut didukung oleh tiga kelompok industri besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan positif. “Tiga kelompok industri tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 1,12 persen, industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 0,16 persen dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,30 persen,” ungkap Dyan kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Selain itu, lanjut Dyan, ada juga dua kelompok industri lainnya mengalami penurunan produksi. Yakni, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami penurunan produksi sebesar 0,78 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami penurunan produksi sebesar 0,84 persen. “Apabila dibandingkan pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan III tahun 2014 dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, maka industri besar dan sedang di Kalsel pada triwulan ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen. Pertumbuhan positif ini berada diatas rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh sebesar 4,96 persen,” sambungnya.
Di sisi lain, kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,79 persen dan industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman dari bambu atau rotan (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan produksi sebesar 2,62 persen. “Kelompok industri lainnya yang juga menyumbang pertumbuhan positif adalah industri minuman (KBLI-11) yang meningkat sebesar 1,36 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami penurunan produksi sebesar 1,45 persen dan industri karet, barang dari karet atau plastik (KBLI-22) yang mengalami penurunan produksi sebesar 1,90 persen,” tandasnya.(oza)