SEMANGAT - Memasuki musim hujan di Banjarmasin, bisnis pencucian mobil kembali menggeliat. |
kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci mobil pelanggan.
Hal ini diakui oleh Hamidan, pemilik sebuah bisnis cuci mobil di kawasan Jalan A Yani Kilometer 7 Banjarmasin. “Alhamdulillah, air tidak macet-macet lagi seperti musim kemarau lalu. Sekarang, air sudah lancar, sehingga saya mampu melayani cuci mobil konsumen lebih banyak dari biasanya,” ungkap Hamidan.
Diceritakan Hamidan, ketika musim kemarau, dirinya hanya mampu melayani cuci mobil paling banyak delapan unit per hari. “Sejak musim hujan datang dan air leding mengalir lancar, kami bisa melayani cuci mobil hingga lebih dari sepuluh unit per hari. Bahkan, karena saking banyaknya mobil konsumen yang minta dicucikan di sini, kami baru bisa tutup menjelang magrib. Biasanya, kalau suasana normal, jam 17.00 Wita cuci mobil ini sudah tutup,” tuturnya.
Kendatipun semakin banyak mobil yang datang ke usaha cuci mobil miliknya, Hamidan mengaku tidak menaikkan tarif cuci mobil. “Tarif masih seperti biasa. Yakni, untuk mobil ukuran kecil tarifnya hanya Rp40 ribuan. Kalau mobil-mobil besar tarif cucinya Rp50 ribuan. Kalau ingin perawatan khusus seperti salon mobil, cuci mesin, dan poles ada tarif tambahan tersendiri,” katanya.
Ditanyakan mengenai keuntungan yang diperoleh, Hamidan enggan menceritakan secara rinci. “Alhamdulillah, cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai operasional usaha cuci mobil ini. Sebagaimana ditehui, biaya operasional bisnis cuci mobil kan cukup besar, saya harus bayar listrik, ledeng, dan gaji para karyawan, belm lagi untuk membeli perlengkapan lain seperti sabun, semir ban, dan konsentrat,” urainya.(oza)