MUSIM PANEN – Adanya pasokan buah kuini dan limau madang yang sedang melimpah, memunculkan para pedagang buah dadakan di sekitar Kecamatan Cerbon, Kabupaten Batola. |
penjaja buah dadakan. Apalagi, keuntungan yang didapatkan juga lumayan.
Siti, salah satu warga Cerbon menuturkan sangat diuntungkan dengan adanya musim panen buah-buahan lokal tersebut. “Memang kalau setiap musim buah-buahan, warga di sekitar sini pasti jualan. Ada yang jualan di depan rumah atau di pinggir jalan. Kebetulan, saat ini sedang musim buah kuini dan limau madang, pasokannya sedang melimpah, sayang kalau Cuma dikonsumsi sendiri,” ungkap Siti.
Dikatakan Siti, buah-buahan seperti limau Madang dan Kuini sebenarnya didapatkan dari kebun para petani di sekitar Cerbon. “Kalau kuini memang buah yang dipetik sendiri dari kebun-kebun penduduk setempat. Sebagian, bahkan ada yang dibawa hingga ke Banjarmasin untuk dijual di pasar-pasar. Kalau limau madang, sebagian besar dibawa dari para pekebun limau dari Sungai Madang. Mereka biasanya menjualnya dengan sistem dititipkan kepada masyarakat,”
Ditanyakan mengenai harga, Siti menuturkan tiap satu biji kuini dijual seharga Rp1500. Sedangkan, untuk tiap 15 biji limau madang dijual seharga Rp10 ribu. “Karena musim panen dan pasokannya banyak, harganya juga murah-murah. Tapi, kalau sudah dibawa ke Banjarmasin, harganya pasti naik. Alhamdulillah, cukup banyak yang membeli limau madang dan kuini di tempat saya,” katanya.
Sementara itu, Wahid, seorang pengendara asal Banjarmasin menuturkan harga kuini dan limau madang yang dijual di Cerbon sangat murah. “Mumpung lewat sini, ya saya beli saja sekalian. Lumayan buat oleh-oleh untuk keluarga di Banjarmasin,” ungkap PNS Pemkab Batola tersebut.(oza)