Sasirangan Kombinasi Diminati Konsumen

KREATIF dan INOVATIF - Hj Mahziah (kiri) dan sang anak, Dinar
menunjukkan kain Sasirangan hasil kreasi Dinar Sasirangan, baru-baru
tadi.
BANJARMASIN - Kain Sasirangan sebagai kain khas Urang Banjar memang sudah sangat populer. Penjualannya tidak hanya di Kalsel, tapi juga sudah menembus pasaran nasional, bahkan Asia.
Namun, untuk diketahui, kain Sasirangan yang mendominasi pasar internasional tersebut adalah kain Sasirangan dengan pola kombinasi.
    Menurut Hj Mahziah, seorang perajin Kain Sasirangan asal Banjarmasin, pola kain Sasirangan kombinasi sebenarnya sudah sejak lama diperkenalkan. Namun, teknik pembuatan dan kombinasi yang cukup sulit, membuat para perajin kerap enggan membuat kain Sasirangan kombinasi. "Untuk membuat kain Sasirangan kombinasi memang sulit dan rumit daripada kain Sasirangan standar. Selain itu, proses pembuatannya juga lebih lama. Namun, nilai jual kain Sasirangan kombinasi justru jauh lebih tinggi," ungkap Hj Mahziah, kala dikunjungi di Kediamannya di Jalan Rajawali, Beruntung Jaya, kemarin (17/10).
    Pemilik Dinar Sasirangan ini menuturkan dari segi desain, pola Sasirangan Kombinasi juga lebih cantik dan memikat. Sehingga, tidak cenderung monoton layaknya kain Sasirangan yang menerapkan pola tunggal. "Makanya, kain Sasirangan kombinasi sangat laris dibeli konsumen. Apalagi, para turis asing, mereka sangat tertarik dengan motif Sasirangan kombinasi. Dulu pernah turis dari Jepang dan Amerika yang membeli kain Sasirangan kombinasi mencapai sepuluh lembar ketika saya ikut pameran UMKM di Jakarta," kenangn wanita yang juga anggota Komunitas Pecinta Sasirangan (KPS) itu.
    Dikatakan Hj Mahziah, kain Sasirangan khas kalsel memiliki lebih dari sepuluh motif dasar. Diantaranya Sari Gading, Naga Balimbur, Gigi Haruan, Getas, dan Kangkung Baombak. "Semua motif dasar punya corak masing-masing. Kalau satu kain hanya mengaplikasi satu pola saja, ya jadinya monoton. tapi kalau polanya digabung, maka hasilnya akan lebih bagus," urainya.
    Bahkan, lanjut Hj Mahziah, dirinya juga membuat kain Sasirangan dengan pola sesuai dengan keinginan konsumen. Salah satunya dengan membuat kain Sasirangan dengan motif wayang kulit khas Jawa. "Konsumen sangat menyukai motif Sasirangan yang tidak pasaran. Bagi perajin, strategi mengkombinasi pola kain Sasirangan ini dapat menjadi celah dalam meningkatkan daya tarik dan harga kain Sasirangan," tandasnya.(oza)