BANJARMASIN – Himpunan Swasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalsel memprediksi program konversi gas tiga kilogram di Kalsel tidak akan tuntas. Pasalnya, Pemerintah dan Pertamina dikabarkan telah mengalihkan program konversi gas elpiji tiga kilogram ke Sulawesi. Otomatis, lima daerah atau kabupaten di Kalsel yang sebelumnya disiapkan untuk menerapkan konversi gas elpiji tiga kilogram, yakni HSU, Tabalong, Tala, Tanah Bumbu, dan Kotabaru akan terkena imbasnya.
Menurut Ketua Hiswana Migas Kalsel, Ady Chairuddin, dampak yang ditimbulkan dari pengalihan daerah konversi gasl elpiji tiga kilogram tersebut adalah kerugian materil. ”Betapa tidak, di lima kabupaten yang akan dilakukan konversi gas elpiji tiga kilogram tersebut, sejumlah pengusaha setempat sudah melakukan investasi. Yakni, membangun SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji). Tidak sedikit dana yang digelontorkan untuk membangun SPBE demi menyambut program konversi elpiji tiga kilogram tersebut,” paparnya.
Namun, karena konversi gas elpiji tiga kilogram tidak jadi dilaksakan dan dialihkan ke Sulawesi, otomatis investasi SPBE yang mereka bangun menjadi sia-sia. ”Investasi SPBE tersebut menandakan baik pengusaha dan masyarakat sudah siap untuk menyambut pemberlakukan konversi gas elpiji tiga kilogram. Namun, ketika mereka sudah siap, konversi justru dialihkan ke Sulawesi,” sambungnya.
Padahal, lanjut Ady, tingkat konsumsi gas elpiji tiga kilogram di Kalsel cukup tinggi. Yakni, mencapai 70 ribu hingga 80 ribu ton per bulan. ”Apabila program konversi gas elpiji tiga kilogram benar-benar batal dilanjutkan di lima kabupaten tersebut, dikhawatirkan penyelewengan gas elpiji tiga kilogram akan kembali marak. Selain itu, diprediksi juga akan terjadi ketidakseimbangan harga gas elpiji antara kabupaten yang sudah memberlakukan konversi dan daerah yang belum konversi,” paparnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin, Sales Executive Elpiji Pertamina Banjarmasin, Chaerul Anwar menjelaskan konversi gas tiga kilogram diatur sepenuhnya oleh Kementerian ESDM. ”Untuk di Kalsel, terakhir konversi gas elpiji tioga kilogram dilanjutkan hingga Kabupaten HSS dan HST. Sementara, sisanya, yakni Kabupaten Tala, Tabalong, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan HSU masih belum ada perintah untuk menerapkan konversi gas elpiji tiga kilogram. Yang jelas, saat ini program konversi gas elpiji memang sedang dipersiapkan oleh ESDM untuk merambah wilayah Sulawesi,” katanya kala dihubungi via ponsel, kemarin (1/9).(oza)
Menurut Ketua Hiswana Migas Kalsel, Ady Chairuddin, dampak yang ditimbulkan dari pengalihan daerah konversi gasl elpiji tiga kilogram tersebut adalah kerugian materil. ”Betapa tidak, di lima kabupaten yang akan dilakukan konversi gas elpiji tiga kilogram tersebut, sejumlah pengusaha setempat sudah melakukan investasi. Yakni, membangun SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji). Tidak sedikit dana yang digelontorkan untuk membangun SPBE demi menyambut program konversi elpiji tiga kilogram tersebut,” paparnya.
Namun, karena konversi gas elpiji tiga kilogram tidak jadi dilaksakan dan dialihkan ke Sulawesi, otomatis investasi SPBE yang mereka bangun menjadi sia-sia. ”Investasi SPBE tersebut menandakan baik pengusaha dan masyarakat sudah siap untuk menyambut pemberlakukan konversi gas elpiji tiga kilogram. Namun, ketika mereka sudah siap, konversi justru dialihkan ke Sulawesi,” sambungnya.
Padahal, lanjut Ady, tingkat konsumsi gas elpiji tiga kilogram di Kalsel cukup tinggi. Yakni, mencapai 70 ribu hingga 80 ribu ton per bulan. ”Apabila program konversi gas elpiji tiga kilogram benar-benar batal dilanjutkan di lima kabupaten tersebut, dikhawatirkan penyelewengan gas elpiji tiga kilogram akan kembali marak. Selain itu, diprediksi juga akan terjadi ketidakseimbangan harga gas elpiji antara kabupaten yang sudah memberlakukan konversi dan daerah yang belum konversi,” paparnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin, Sales Executive Elpiji Pertamina Banjarmasin, Chaerul Anwar menjelaskan konversi gas tiga kilogram diatur sepenuhnya oleh Kementerian ESDM. ”Untuk di Kalsel, terakhir konversi gas elpiji tioga kilogram dilanjutkan hingga Kabupaten HSS dan HST. Sementara, sisanya, yakni Kabupaten Tala, Tabalong, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan HSU masih belum ada perintah untuk menerapkan konversi gas elpiji tiga kilogram. Yang jelas, saat ini program konversi gas elpiji memang sedang dipersiapkan oleh ESDM untuk merambah wilayah Sulawesi,” katanya kala dihubungi via ponsel, kemarin (1/9).(oza)