BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis hasil survey terbarunya terkait Nilai Tukar Petani (NTP) Kalsel per Agustus 2014. Berdasarkan hasil survey BPS Kalsel, pda Agustus 2014 NTP Kalsel tercatat 99,11 persen atau turun 0,29 persen dibanding NTP Juli 2014. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,29 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) relatif tidak mengalami kenaikan.
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono, apabila dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. ”Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,48 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,65 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,98 persen. Sementara Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 0,74 persen dan Subsektor Peternakan naik sebesar 0,11 persen,” ungkap Dyan kala menggelar jumpa pers bulanan di Kantor BPS Kalsel, kemarin (1/9).
Dyan menjelaskan pada Agustus 2014 juga terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalsel sebesar 0,03 persen akibat turunnya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,49 persen. ”Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,34 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,14 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,62 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,49 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,07 persen,” paparnya.
Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel Agustus 2014 sebesar 102,98 persen atau turun sebesar 0,39 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. ”Pada bulan Agustus 2014, secara Nasional, Provinsi Lampung mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,06 persen, sebaliknya Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 1,34 persen,” tandasnya.(oza)
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono, apabila dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. ”Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar 0,48 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,65 persen, dan Subsektor Perikanan turun sebesar 0,98 persen. Sementara Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 0,74 persen dan Subsektor Peternakan naik sebesar 0,11 persen,” ungkap Dyan kala menggelar jumpa pers bulanan di Kantor BPS Kalsel, kemarin (1/9).
Dyan menjelaskan pada Agustus 2014 juga terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalsel sebesar 0,03 persen akibat turunnya indeks pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,49 persen. ”Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,34 persen, subkelompok perumahan naik sebesar 0,14 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,62 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,49 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,07 persen,” paparnya.
Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel Agustus 2014 sebesar 102,98 persen atau turun sebesar 0,39 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. ”Pada bulan Agustus 2014, secara Nasional, Provinsi Lampung mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,06 persen, sebaliknya Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 1,34 persen,” tandasnya.(oza)