JALIN KEAKRABAN - Kepala DJBC Bagian Timur, I Made Wijaya (tengah) bersama panitia dan peserta diklat SDM PBM. |
program ini sangat bermanfaat demi masa depan aktivitas bongkar muat dan kepelabuhan secara nasional.
"Saya apresiasi sekali dengan DPW APBMI Kalselteng yang bersedia menjadi tuan rumah diklat SDM PBM nasional ini. Perwakilan PBM dari seluruh Indonesia semuanya datang, ini menandakan kekompakan dan koordinasi yang dijalin APBMI sangat baik," puji pria yang akrab disapa Wijaya tersebut.
Wijaya menuturkan juga merasa sangat terhormat karena didaulat menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut. "Dengan demikian, saya bisa sambil berbagi pengalaman dan juga ilmu kepada para peserta diklat. Hari ini (kemarin, red) saya memaparkan materi seputar bea dan cukai yang terkait dalam jasa bongkar muat barang," urainya.
Wijaya menuturkan hingga saat ini DJBC terus melakukan reformasi dan peningkatan kinerja untuk menyempurnakan tugas, pokok, dan fungsinya sebagai penyaring barang-barang yang masuk melalui pelabuhan di Indonesia. "Secara nasional, pemerintah menargetkan penerimaan bea cukai di kisaran angka Rp179 triliun. Tentunya, untuk mencapai target tersebut diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak, tak terkecuali dari APBMI," paparnya.
Sementara itu, Ketua DPW APBMI Kalselteng, H Djumaeri Masrun menuturkan pihaknya siap berkoordinasi dengan DJBC. "Diharapkan, melalui kegiatan ini jalinan silaturahmi dan koordinasi antara APBMI dan DJBC akan semakin erat dan harmonis. Sehingga, dapat meningkatkan kelancaran aktivitas kepelabuhan, terutama yg berkaitan dengan pekerjaan bongkar muat," tandasnya.(oza)