BI Dukung Klaster Padi Tanbu


PANEN PADI - BI dan Pemkab Tanbu bekerjasama dalam program 
klaster padi.
BANJARMASIN - Pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan berkelanjutan tidak hanya mengandalkan upaya dari sisi moneter. Upaya tersebut
perlu diperkuat dengan mendorong pertumbuhan sektor riil, antara lain melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Peran strategis UMKM bagi perekonomian nasional tidak terbantahkan, UMKM merupakan sektor paling efektif dalam penyerapan tenaga kerja. Inisiatif dan beragam upaya dalam memfasilitasi kegiatan yang mendorong pertumbuhan UMKM jelas sangat dibutuhkan. Untuk itu, Kantor Perwakilan BI Wilayah II (Kalimantan) melakukannya dengan pengembangan klaster UMKM terkait pangan.
Sehubungan dengan realisasi kerjasama antara Kantor Perwakilan BI (BI) Wilayah II (Kalimantan) dengan Pemerintah Kabupaten Tanbu (Tanbu) dalam rangka penguatan ketahanan pangan, 9 Oktober tadi telah dilaksanakan kegiatan panen peserta klaster padi unggul musim tanam kedua tahun 2014 di Desa Saring Sei Binjai, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanbu. Kegiatan ini dihadiri oleh Triatmo Doriyanto selaku Kepala Divisi Akses Keuangan, UMKM dan Komunikasi (DAKUK) Kantor Perwakilan BI Wilayah II (Kalimantan). Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Konsultan PUMKM BI, Staf Ahli Dinas Tanaman Pangan PemKab Tanbu, Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait, perbankan dari BRI dan Bank KalSel.
Triatmono menjelaskan menegaskan peran BI dalam menjaga inflasi yang terkendali ditunjukkan melalui program penguatan ketahanan pangan, yaitu beras sebagai salah satu komoditas utama yang mempengaruhi inflasi. Ketahanan pangan dalam mengendalikan inflasi di daerah dilakukan dengan pencapaian produksi yang tinggi, dalam rangka mendukung pergerakan ekonomi yang mampu meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat di daerah,” ujar Triatmono.
Dikatakan Triatmono, para petani di Desa Saring Sei Binjai tergabung dalam satu Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Rukun Tani yang terdiri dari 15 KelompokTani (Poktan). Tiga Poktan diantaranya, yakni Mattiro Wali, Mattiro Deceng, dan Baringin menjadi peserta Klaster Padi Unggul Kabupaten Tanbu. Pada periode sebelumnya yaitu musim tanam pertama bulan Juni tahun 2014, rata-rata produksi padi peserta mampu mencapai 8,0–8,5 ton per hektar. “Angka ini mengalami peningkatan dari 6,5–8,0 ton per hektar pada musim tanam pertama tahun 2013. Selanjutnya pada musim tanam kedua ini (tahun 2014) diperkirakan menghasilkan sekitar 6,0–6,5 ton per hektar, apabila dibandingkan dengan musim tanam kedua 2013 terjadi sedikit penurunan dari kisaran 6,0–7,5 ton per hektar akibat kekeringan yang terjadi pada musim ini,” urainya.(oza)