ASTTI Kalsel Wacanakan Uji Kompetensi



BANJARMASIN – Demi menjaga profesionalitas dan keahlian para pekerja teknik di Kalsel, Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia (ASTTI) Kalsel mewacanakan untuk menggelar uji kompetensi. Hal ini dinilai penting mengingat tenaga teknik yang bernaung di bawah ASTTI Kalsel cukup banyak, namun tidak seluruhnya memiliki kemampuan bekerja di bidang teknik sesuai dengan prosedur dan standarisasi yang ditetapkan.
            Ketua ASTTI Kalsel, H Achmad Zainuddin Djahri menuturkan rencana untuk menggelar uji kompetensi bagi para pekerja teknik tersebut sebenarnya sudah cukup lama digulirkan. Namun, karena banyaknya agenda dan kesibukan, pelaksanaan uji kompetensi tersebut kerap tertunda. “Sekarang saya berencana benar-benar memprogramkan uji kompetensi tersebut. Setidaknya, pada akhir tahun ini atau awal tahun depan bisa diwujudkan,” ungkap pria yang akrab disapa Zainuddin ini kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
            Zainuddin menuturkan dengan adanya uji kompetensi, tentunya para tenaga teknis yang bernaung di bawah ASTTI akan mempersiapkan diri. “Minimal, para tenaga teknik akan memperbaiki kinerja dan keahliannya. Sehingga, kualitas pekerjaan yang mereka lakukan menjadi lebih baik lagi dan dapat memberikan kepuasan kepada mitra kerja,” paparnya.
            Di sisi lain, uji kompetensi bagi tenaga teknik tersebut diharapkan juga akan menghasilkan para pekerja yang profesional, terutama di bidang konstruksi. Sehingga, mampu dan memiliki daya saing dengan pekerja teknik dari luar negeri. “Apalagi, sebentar lagi akan diterapkan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Kalau para tenaga teknik memiliki sertifikasi uji kompetensi, maka mereka bisa lebih siap untuk menghadapi persaingan,” urainya.  
            Dikatakan Zainuddin, hingga saat ini tenaga teknik Kalsel yang bernaung di bawah ASTTI Kalsel berjumlah sedikitnya 6000 orang. “Nanti kami akan data lagi, supaya dapat diketahui jumlahnya secara rinci. Rata-rata, tenaga teknik yang merupakan anggota ASTTI Kalsel berusia antara 20 tahun hingga 50 tahun. Mereka merupakan lulusan SMK dan juga sarjana teknik konstruksi,” tandasnya.(oza)