Aktivitas TKBM Meningkat 20 Persen

PAPARKAN MATERI - Kepala KSOP Banjarmasin, Bay Mukhammad
Bahasani (kiri) didampingi Ketua DPW APBMI Kalselteng, H Djumadri
Masrun kala memberikan penjelasan seputar aktivitas pelabuhan dalam
kegiatan Diklat SDM PBM, kemarin (29/10).  
BANJARMASIN - Menjelang akhir tahun 2014, aktivitas tenaga kerja bongkar muat (TKBM) makin mengalami peningkatan mencapai 20 persen. Berdasarkan data Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (DPW APBMI) Kalselteng, hingga Oktober ini, aktivitas TKBM di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sudah mencapai
34 ribu teus.
    "Jika dibandingkan tahun 2013 tadi (Januari hingga Desember 2013) aktivitas TKBM di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mencapai 35 ribu teus. Sedangkan, untuk tahun ini, baru sampai Oktober saja sudah mencapai 34 ribu teus. Artinya, intensitas pekerjaan TKBM tahun ini bakal mengalami peningkatan atau lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Bahkan, dalam sehari pernah ada pekerjaan bongkar muat yang diselesaikan hingga 1000 teus," ungkap Ketua Umum DPW APBMI Kalselteng, H Djumadri Masrun di sela-sela lanjutan kegiatan Diklat Sumber Daya Manusia Perusahaan Bongkar Muat (SDM PBM), kemarin (29/10).
    Pria yang akrab disapa Pak Djum ini menuturkan pekerjaan bongkar muat pangan, sembako, mebel, elektronik, dan ternak mendominasi aktivitas yang dilakukan oleh para TKBM. "Selebihnya, aktivitas bongkar muat batubara dan otomotif juga ada. Namun, intensitasnya tidak sesering yang ada. Dari kegiatan pekerjaan bongkar muat tersebut, dapat diketahui barang-barang apa yang kini sedang marak beredar di Kalsel. Dalam sehari, ada sekitar tujuh hingga delapan kapal yang dilayani proses bongkar muat barang oleh para TKBM," sambungnya.
    Ditanyakan mengenai tarif TKBM, Pak Djum menjelaskan akan segera disesuaikan. "Kami sedang menggodok rencana kenaikan tarif TKBM. Kenaikannya sekitar 10 persen dari tarif lama, terutama untuk tarif grabe (TKBM batubara). Tarif TKBM saat ini berada di kisaran Rp2.356 untuk setiap satu ton batubara yang dibongkar muat. Setelah kenaikan tarifnya disahkan, maka akan meningkat menjadi Rp2.834 per ton. Saya kira kenaikan tarif TKBM tersebut masih dalam batas kewajaran. Pasalnya, sudah beberapa tahun ini tarif TKBM tidak naik-naik,” urainya.
    Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin, Bay Mukhammad Hasani menuturkan siap berkoordinasi dengan asosiasi dan organisasi kepelabuhan, termasuk DPW APBMI Kalselteng. "Dalam menciptakan kelancaran aktivitas kepelabuhan, tentunya semua pihak harus saling mendukung. Saya juga mengapresiasi APBMI Kalselteng yang telah memprogramkan kegiatan diklat ini. Mudah-mudahan, dengan adanya saling koordinasi, pelayanan dan aktivitas pelabuhan akan semakin berkualitas," tandasnya.(oza)