KREATIF - Perajin kulit ketupat di Banjarmasin. |
Ida, salah satu perajin kulit ketupat di kawasan Kampung Ketupat Kertak Baru menyatakan sempat kewalahan melayani pemintaan konsumen. “Konsumen banyak yang memesan jelang Lebaran. Bahkan, ada yang minta dibuatkan sampai seribu hingga dua ribu kulit ketupat setiap kali memesan. Itu belum termasuk untuk yang dijual eceran,” ujar Ida, kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Ida menuturkan para pemesan kulit ketupat kebanyakan memang dari warga Kota Banjarmasin sendiri. Namun, ada juga yang memesan dari luar Kota Banjarmasin. “Diantaranya pesanan dari Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjarbaru, Hulu Sungai Tengah, bahkan pemesan dari Kapuas juga ada,” sambungnya.
Untuk memenuhi tingginya permintaan pemesan akan kulit ketupat tersebut, Idapun harus menggunakan tenaga dadakan. “Saya memperkerjakan saudara, tetangga, bahkan para pelajar yang sedang libur sekolah. Setiap satu kulit ketupat yang mereka buat saya beri upah Rp500,” urainya.
Diceritakan Ida, membuat kulit ketupat sudah menjadi tradisi di sekitar tempat tinggalnya. Oleh karena itulah, kampung tempat Ida menetap disebut Kampung Ketupat. “Sudah sejak puluhan tahun silam warga di sini membuat kulit ketupat. Selain untuk keperluan jelang Lebaran, kulit ketupat juga dijual kepada para pedagang sate dan soto yang jualan di luar bulan Ramadan. Hampir setiap keluarga di kampung ketupat membuat dan menjual kulit ketupat sebagai mata pencaharian tambahan,” sambungnya.
Ida menjual kulit ketupatnya per sepuluh buah seharga Rp10 ribu. Jika dibandingkan tahun lalu, harga kulit ketupat tahun ini memang lebih mahal seribu rupiah. “Ini dikarenakan bahan baku pembuat kulit ketupat, yakni janur kelapa mulai sulit didapat. Kalaupun ada harganya juga sudah naik. Tapi, walaupun harga kulit ketupat mengalami kenaikan, warga tetap antusias membelinya,” tandasnya.(oza)