BANJARMASIN - Sebagai bentuk nyata dalam mengembangkan komoditas unggulan dan
komoditas utama penyumbang inflasi di daerah, Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan tak henti-hentinya melakukan program pelatihan. Tak terkecuali kepada para peternak sapi di Kabupaten Tanah Laut. Sejak tahun lalu, BI Wilayah Kalimantan dan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bekerjasama dalam program pengembangan klaster sapi. Sebagai tindak lanjut teknis program kerja dimaksud pada tahun ini, telah diselenggarakan Pelatihan Pengolahan Pakan Ternak Sapi di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut.
Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 14-17 Juli itu bekerjasama dengan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tanah Laut dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan (BPTP Kalsel). Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah Arief Darmawan dari BPTP Kalsel dan Nugroho Widiasmadidari PT. Alfaafa Alam Daya Persada. Yakni, sebuah perusahaan yang berinovasi pada pakan, pangan, pupuk, energi dan lingkungan. Sebagai informasi, narasumber Nugroho Widiasmadi adalah pakar olah pakan ternak sekaligus inovator konsentrat atau campuran pakan ternak dengan rumput alfaafa.
Pelatihan dihadiri dan dibuka oleh Kepala Tim Akses Keuangan dan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II (Kalimantan) dan disaksikan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Laut serta dari BPTP Kalsel. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Ir. Suharyo dalam arahannya menyambut baik serta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan BI yang tidak henti-hentinya memperhatikan pengembangan UMKM khususnya kepada petani/peternak di Kabupaten Tanah Laut.
Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Budi Rahardjo dari KPwBI Wil. II (Kalimantan) menyampaikan pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Tanah Laut melalui program pengembangan klaster sapi seyogyanya dapat menjaga stok ketahanan pangan daerah. “Oleh karena itu peningkatan kualitas SDM dari petani dan peternak yang ada di Kalsel menjadi penting untuk dapat terus meningkatkan hasil produksi secara optimal dan berkelanjutan,” ungkap Budi.
Ditambahkan Budi bantuan teknis yang diberikan oleh BI ini menjadi salah satu kegiatan yang dapat dicerna oleh peserta pelatihan dalam rangka membangun integrasi sektor peternakan dan pertanian khususnya dalam hal pakan ternak dari limbah pertanian dan pupuk pertanian dari limbah ternak. “Sehingga diharapkan dapat bermanfaat kepada petani dan peternak dalam hal zero cost dan zero waste dapat terwujud melalui program ini,” sambungnya
Melalui pelatihan dan program pengembangan klaster ini diharapkan ke depannya mengarah kepada integrasi sektor peternakan dan pertanian serta berwawasan lingkungan (integrated ecofarming), juga terbukanya peluang jalinan kerja sama antar daerah di Indonesia. Beberapa hasil pertanian seperti limbah tanaman jagung dan tanaman kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak sapi, begitu pula sebaliknya limbah ternak dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk tanaman pertanian.(oza)
komoditas utama penyumbang inflasi di daerah, Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan tak henti-hentinya melakukan program pelatihan. Tak terkecuali kepada para peternak sapi di Kabupaten Tanah Laut. Sejak tahun lalu, BI Wilayah Kalimantan dan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bekerjasama dalam program pengembangan klaster sapi. Sebagai tindak lanjut teknis program kerja dimaksud pada tahun ini, telah diselenggarakan Pelatihan Pengolahan Pakan Ternak Sapi di Desa Batu Tungku Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut.
Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 14-17 Juli itu bekerjasama dengan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Tanah Laut dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan (BPTP Kalsel). Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah Arief Darmawan dari BPTP Kalsel dan Nugroho Widiasmadidari PT. Alfaafa Alam Daya Persada. Yakni, sebuah perusahaan yang berinovasi pada pakan, pangan, pupuk, energi dan lingkungan. Sebagai informasi, narasumber Nugroho Widiasmadi adalah pakar olah pakan ternak sekaligus inovator konsentrat atau campuran pakan ternak dengan rumput alfaafa.
Pelatihan dihadiri dan dibuka oleh Kepala Tim Akses Keuangan dan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah II (Kalimantan) dan disaksikan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tanah Laut serta dari BPTP Kalsel. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Ir. Suharyo dalam arahannya menyambut baik serta menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan BI yang tidak henti-hentinya memperhatikan pengembangan UMKM khususnya kepada petani/peternak di Kabupaten Tanah Laut.
Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Budi Rahardjo dari KPwBI Wil. II (Kalimantan) menyampaikan pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Tanah Laut melalui program pengembangan klaster sapi seyogyanya dapat menjaga stok ketahanan pangan daerah. “Oleh karena itu peningkatan kualitas SDM dari petani dan peternak yang ada di Kalsel menjadi penting untuk dapat terus meningkatkan hasil produksi secara optimal dan berkelanjutan,” ungkap Budi.
Ditambahkan Budi bantuan teknis yang diberikan oleh BI ini menjadi salah satu kegiatan yang dapat dicerna oleh peserta pelatihan dalam rangka membangun integrasi sektor peternakan dan pertanian khususnya dalam hal pakan ternak dari limbah pertanian dan pupuk pertanian dari limbah ternak. “Sehingga diharapkan dapat bermanfaat kepada petani dan peternak dalam hal zero cost dan zero waste dapat terwujud melalui program ini,” sambungnya
Melalui pelatihan dan program pengembangan klaster ini diharapkan ke depannya mengarah kepada integrasi sektor peternakan dan pertanian serta berwawasan lingkungan (integrated ecofarming), juga terbukanya peluang jalinan kerja sama antar daerah di Indonesia. Beberapa hasil pertanian seperti limbah tanaman jagung dan tanaman kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak sapi, begitu pula sebaliknya limbah ternak dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk tanaman pertanian.(oza)