BANYAK STOK – Seorang karyawan sebuah ritel perbelanjaan modern sedang menata aneka produk snack. |
Mamiek Winarmi, seorang supervisor sebuah retail perbelanjaan modern di Banjarmasin tak menampik snack memang paling cepat habis dibeli konsumen. Menurutnya, pemmbeli produk snack didominasi oleh para pelanggan tetap retailnya yang memiliki warung atau kios sendiri. “Mereka melakukan pembelian secara partai terhadap produk snack yang kami sediakan. Biasanya, mereka mencari produk snack populer yang jarang dijual di pasar-pasar biasa. Beberapa produk snack tertentu bahkan menjualnya hanya di retail modern tanpa menunjuk distributor,” ungkap Mamiek.
Dikatakan Mamiek, penjualan snack bahkan semakin kencang pada saat bulan Ramadan ini. “Terutama untuk produk snack seperti yang berbahan dasar kacang, kentang, coklat, atau jagung. Selebihnya, snack yang paling banyak dicari adalah snack dengan rasa manis atau keju,” paparnya.
Dikatakan Mamiek, produk snack berbeda dengan produk biskuit kalengan. “Bisa dibedakan dari kapasitasnya. Untuk produk snack kemasannya mulai dari 2 gram sampai 10 gram per bungkus. Sedangkan, kalau produk biskuit dikemas dalam kapasitas di atas 10 gram hingga 2 kilogram,” paparnya.
Di sisi lain, tingginya konsumsi snack di Kalsel mendapatkan perhatian khusus dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel, Farida Wariansi. “Pembeli harus benar-benar waspada terhadap produk snack. Karena, berdasarkan hasil temuan Disperindag Kalsel, produk snack adalah produk yang paling banyak memasuki masa kadaluarsa. Jadi, harus diperhatikan betul-betul tanggal kadaluarsanya sebelum membeli snack,” tandasnya.(oza)