Permintaan Ikan Laut Alami Peningkatan

HASIL NELAYAN – Disperindag Kalsel mengantisipasi tingginya
permintaan ikan laut dengan cara melibatkan Dislutkan Kalsel dalam
acara pasar murah Ramadan 2014.  
BANJARMASIN – Awal Ramadan, permintaan akan ikan laut di Banjarmasin mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan laris manisnya penjualan berbagai jenis ikan laut di pasaran di Kota Banjarmasin. Namun, seakan mengikuti tren kenaikan harga di bulan Ramadan, harga jual ikan laut juga ikut-ikutan melambung.
    Berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin di Pasar Lama Banjarmasin, ikan tongkol kini dijual seharga Rp20 ribu per kilogram dari harga awal Rp18 ribu per kilogram. Sementara, ikan bandeng dijual seharga Rp 25 ribuan per kilogram dari harga awal Rp 20 ribu per kilogram. Yang paling mahal adalah jenis ikan Tenggiri yang kini tembus di angka Rp35 ribuan per kilogram dari harga asal Rp 30 ribu per kilogram.
    Mahmud, pedagang ikan laut di Pasar Lama Banjarmasin menuturkan kenaikan harga ikan laut sebenarnya sudah terjadi sejak awal Ramadan tadi. “Hanya saja pada saat hari pertama Ramadan, penjualan ikan laut tidak sebanyak saat ini. Sebelumnya, dalam sehari paling hanya terjual antara empat kilogram sampai lima kilogram ikan dalam sehari. Sekarang, penjualan bisa mencapai lebih enam kilogram per hari,” kata Mahmud.
    Di sisi lain, Mahmud juga mengkhawatirkan pasokan ikan laut yang justru semakin berkurang. “Semakin hari hasil tangkapan nelayan semakin sedikit. Mungkin dikarenakan faktor cuaca yang kurang mendukung. Mudah-mudahan hasil tangkapan nelayan kembali normal, karena permintaan masyarakat sedang tinggi-tingginya,” katanya.
    Sementara itu, kenaikan harga ikan laut di pasaran diantisipasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel dengan cara melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalsel untuk ikut serta dalam kegiatan pasar murah Ramadan 2014. Dalam kegiatan tersebut, Dislutkan Kalsel menjual berbagai ikan laut segar dengan harga yang lebih murah. Sayangnya, dalam jumlah yang terbatas.(oza)