MENYAMBUNG HIDUP – Para pedagang durian kerap menggunakan lapak dadakan untuk berjualan. |
Namun, bulan Ramadan ternyata tidak hanya didominasi oleh buah-buahan berkadar air tinggi. Buah berbau tajam dan berkadar air rendah seperti durian ternyata juga cukup laris. Saking banyaknya yang membeli, para pedagang buah durian sampai memanfaatkan lapak dadakan untuk berjualan. Seperti yang dilakoni oleh Iwan, seorang pedagang durian yang kerap mangkal di kawasan Handil Bhakti Banjarmasin.
Dikatakan Iwan, buah durian kini seperti tidak mengenal musim. Sehingga, selalu ada setiap waktu, tak terkecuali di bulan Ramadan. Hal ini dikarenakan adanya produksi buah durian yang sedang berlimpah, terutama durian dari Pulau Jawa dan Sumatera. “Stok durian yang dikirimkan ke Kalsel lumayan banyak. Apalagi, sekarang permintaan akan buah durian, terutama di Banjarmasin cukup menggembirakan. Hanya saja, karena tidak ada lokasi jualan yang menetap, terpaksa saya jualan dengan memanfaatkan lapak dadakan,” kata Iwan.
Kendatipun demikian, Iwan tetap semangat jualan durian. Apalagi, di kawasan Handil Bhakti cukup strategis dan ramai lalu lalang kendaraan bermotor. Sehingga, banyak pedagang buah-buahan yang memanfaatkan lapak dadakan seperti dirinya. “Seperti lapak yang saya tempati ini, statusnya hanya sementara. Sebenarnya ini lapak milik pedagang buah lain yang sedang tidak jualan. Jadi, saya sewa saja dengan ongkos harian. Selain di sini, saya juga sering jualan di bahu jalan dengan menggunakan mobil pikap,” paparnya.
Ditanya mengenai keuntungan, Iwan mengaku cukup signifikan. “Dalam sehari bisa terjual hingga 40 buah durian. Harganya beragam, mulai dari Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per biji, tergantung ukuran besar kecilnya buah durian,” tandasnya.(oza)