PERLU DUIT - Jumlah nasabah perusahaan pembiayaan mengalami kenaikan drastis di bulan Ramadan. |
Salah satunya adalah Umi, seorang warga Banjarmasin ini memberanikan diri mengajukan kredit di sebuah perusahaan pembiayaan. Umi meminjam uang sekitar Rp 5 juta untuk keperluan menambah modal berdagang. “Pekerjaan saya hanya pedagang kue dan penghasilan tidak tetap. Sekarang, banyak yang pesan kue, tapi modal saya kurang. Untuk mensiasatinya, saya mengajukan pinjaman ke perusahaan pembiayaan,” ungkapnya.
Untuk mengajukan kredit di perusahaan pembiayaan tersebut, Umi harus menjaminkan surat BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor, red) miliknya. “Alhamdulillah, kendaraan saya bisa jadi jaminan untuk meminjam uang sebesar Rp 5 juta. Pinjaman tersebut saya sepakati dilunasi dalam waktu 12 bulan dengan cicilan Rp 500 ribuan per bulannya. Insya Allah saya sanggup saja bayar cicilannya itu,” paparnya.
Sementara itu, pihak perusahaan pembiayaan menyatakan ini adalah sebagai bentuk membantu masyarakat yang memerlukan uang dalam keadaan terdesak, pada saat Ramadan dan menjelang Lebaran. “Diakui memang bunga cicilannya cukup tinggi, yakni berkisar antara 20 persen hingga 40 persen per bulan. Namun, nasabah kami yang meminjam juga memiliki kesadaran dan kemampuan penuh untuk melunasi cicilannya. Buktinya, selama ini belum ada nasabah kami yang berstatus kredit macet,” ujar Hendra, salah satu sales di sebuah perusahaan kredit pembiayaan.
Menurut Hendra, hingga kini perusahaan pembiayaan tempatnya bekerja itu sudah memiliki sekitar 400 nasabah. “Setiap Ramadan dan menjelang Lebaran, kami mencatat ada peningkatan jumlah nasabah dan transaksi pinjaman. Yakni, di kisaran peningkatan antara 10 persen hingga 15 persen,” pungkasnya.(oza)