Konsumen Pilih Telur Lokal

KECIL-KECIL – Walaupun tidak sebesar telur ayam dari Jawa,
telur ayam khas Banjar lebih disukai konsumen di Banjarmasin.
BANJARMASIN – Telur-telur dari Pulau Jawa nampaknya tak lagi menjadi primadona bagi para konsumen Kalsel. Hal ini dibuktikan dengan semakin diminatinya telur lokal ras Banjar yang dijual di pasar-pasar. Kendatipun harganya lebih mahal, telur ayam maupun itik lokal ras Banjar ternyata memiliki kualitas yang lebih baik daripada telur asal Pulau Jawa.
    Aisyah, pemilik sebuah kedai telur di Pasar Cemara Banjarmasin menuturkan telur ayam ras Banjar memiliki ciri dengan bentuknya yang lebih kecil dibandingkan telur ayam dari Jawa. Selain itu, warna kuning telur ras Banjar juga lebih cerah dan aromanya tidak seamis telur dari Jawa. “Karena bentuknya lebih kecil, jadi bisa dapat lebih banyak. Beli satu kilogram saja, bisa dapat lebih dari 20 butir. Tapi kalau telur ayam dari Jawa, kalau beli satu kilogram dapatnya tidak sampai 20 butir. Inilah yang menjadi daya tarik telur ayam ras Banjar,” ungkap Aisyah kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
    Aisyah menuturkan harga telur ayam ras Banjar memang sedikit lebih mahal dibandingkan telur ayam dari Jawa. “Telur ayam ras Banjar dijual antara Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per kilogram. Sedangkan, telur ayam asal Jawa hingga saat ini berada di kisaran Rp18 ribuan per kilogram. Harga beda tipis, tapi kalau kualitas telur ayam ras Banjar memang lebih baik. Karena diambil langsung dari peternakan ayam petelur di Banjarbaru dan Pelaihari,” urainya.
    Tak jauh berbeda, telur itik lokal dari Amuntai dan Gambut juga lebih disukai konsumen dibandingkan telur itik asal Jawa. Untuk harga, di pasaran Banjarmasin, telur itik kebanyakan dijual per butir. “Telur itik lokal harganya Rp2.700 per butir. Kalau telur itik dari Jawa harganya Rp2.200 per butir. Sekarang permintaan telur itik sedang tinggi, karena digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan kue-kue,” tandasnya.(oza)