Industri Perfilman Kalsel Terkendala Modal

TALENTA MUDA – Ketua Parfi Kalsel, Adjim Ariadi (tengah)
bersama para anggota Parfi Kalsel saat acara buka bersama di
Noted Lounge Café, Senin (7/7).
BANJARMASIN – Perfilman sebagai salah satu sektor industri kreatif ternyata cukup potensial untuk digarap di Kalsel. Namun, masih minimnya minat para investor untuk menggarap proyek film dan sinetron, membuat perkembangan industri perfilman di Kalsel seakan jalan di tempat.
    Hal ini mendapatkan perhatian khusus dari Ketua Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) Kalsel, Adjim Ariadi. Menurut Adjim, secara sumber daya berupa pemeran dan lokasi syuting, Kalsel termasuk daerah yang potensial untuk menggarap berbagai proyek film atau sinetron. “Banyak talenta muda di Kalsel yang mampu dijadikan pemeran dalam industri perfilman. Selain itu, daerah Kalsel yang memiliki banyak karakter, mampu dijadikan lokasi syuting film bertema urban atau alami. Sehingga, bisa dikatakan potensi Kalsel sangat besar untuk mengembangkan industri perfilman,” ungkap Adjim di sela-sela acara buka puasa bersama anggota Parfi Kalsel di Noted Lounge Café, Banjarmasin, Senin (7/7).
    Adjim menuturkan untuk itu, kini Parfi Kalsel mulai gencar mencari calon investor untuk mengembangkan industri perfilman di Kalsel. “Investor tentu saja terbuka bebas dari berbagai kalangan. Baik investor dalam maupun luar negeri tidak menjadi persoalan. Adanya investasi yang masuk untuk bidang industri kreatif seperti perfilman, juga sekaligus membuktikan bahwa Kalsel bukan hanya potensial di bidang investasi pertambangan dan sektor riil,” sambungnya.
    Adjim menilai dengan masuknya investor untuk menggarap perfilman di Kalsel, tentunya akan memberikan angin segar bagi sektor bisnis yang lain. “Misalnya, sekaligus memperkenalkan objek-objek wisata di Kalsel yang nantinya dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Kalsel. Kemudian, masyarakat sekitar lokasi syuting pasti juga diuntungkan dengan adanya proyek perfilman. Sehingga, secara tidak langsung dapat turut memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat sekitar,” katanya.
    Di sisi lain, Adjim menjelaskan anggota Parfi Kalsel kini sudah mencapai 60 orang yang dikatagorikan dalam dua jenis keanggotaan. Yakni, Anggota Biasa (AB) dan Anggota Muda (AM). “Dalam acara ini kami juga membagikan KTA (Kartu Tanda Anggota) kepada setiap anggota Parfi Kalsel,” tandas Mangku Adat Kesultanan Banjar yang baru saja merayakan hari jadinya yang ke 74 tahun itu.(oza)