BANJARMASIN – Minat masyarakat Kalsel akan produk perbankan syariah semakin lama semakin menggembirakan. Hal ini dibuktikan dengan semakin populernya produk perbankan syariah tersebut di kalangan masyarakat Kalsel. Mulai dari produk tabungan, pembiayaan, hingga permodalan usaha ala perbanan syariah laris manis digunakan nasabah.
Bambang Hermanto, Pimpinan Cabang BNI Syariah Banjarbaru menyatakan tren minat masyarakat akan produk perbankan syariah tersebut sebenarnya bukan hal baru. “Sudah sejak dulu produk-produk perbankan syariah banyak digunakan oleh masyarakat. Namun, karena promosinya tidak jor-joran seperti bank umum, makanya produk bank syariah cenderung hanya dikenal di segmentasi nasabah tertentu saja,” kata Bambang.
Bambang menuturkan khusus untuk BNI Syariah Cabang Banjarbaru sejak buka dua tahun silam, kini sudah memiliki sedikitnya 6 ribu nasabah dan aset senilai Rp175 miliar. “Jumlah nasabah kami cenderung mengalami peningatan tiap triwulan. Ini menandakan tingkat kepercayaan dan minat masyarakat untuk menggunakan produk bank syariah cukup tinggi. Dan ini baru di Banjarbaru, belum secara keseluruhan di Kalsel,” katanya.
Di sisi lain, tingkat kredit macet Bank BNI Syariah Cabang Banjarbaru juga relatif kecil. “Kalau dibilang kredit macet, sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena, harus diakui sekarang iklim investasi dan usaha sedang lesu, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan. Sehingga, berimbas kepada kelancaran pembayaran kredit perbankan. Bukan hanya bank syariah, bank-bank umum lain juga mengalami hal yang sama,” katanya.
Kendatipun demikian, Bambang optimistis perbankan syariah di Kalsel akan terus tumbuh. “Layaknya bank-bank umum, perbankan syariah juga memiliki pangsa pasar sendiri. Apalagi, di Kalsel merupakan kawasan yang religius dan didominasi oleh warga muslim, sehingga semakin memudahkan perkembangan bisnis perbankan syariah,” tandasnya.(oza)
Bambang Hermanto, Pimpinan Cabang BNI Syariah Banjarbaru menyatakan tren minat masyarakat akan produk perbankan syariah tersebut sebenarnya bukan hal baru. “Sudah sejak dulu produk-produk perbankan syariah banyak digunakan oleh masyarakat. Namun, karena promosinya tidak jor-joran seperti bank umum, makanya produk bank syariah cenderung hanya dikenal di segmentasi nasabah tertentu saja,” kata Bambang.
Bambang menuturkan khusus untuk BNI Syariah Cabang Banjarbaru sejak buka dua tahun silam, kini sudah memiliki sedikitnya 6 ribu nasabah dan aset senilai Rp175 miliar. “Jumlah nasabah kami cenderung mengalami peningatan tiap triwulan. Ini menandakan tingkat kepercayaan dan minat masyarakat untuk menggunakan produk bank syariah cukup tinggi. Dan ini baru di Banjarbaru, belum secara keseluruhan di Kalsel,” katanya.
Di sisi lain, tingkat kredit macet Bank BNI Syariah Cabang Banjarbaru juga relatif kecil. “Kalau dibilang kredit macet, sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena, harus diakui sekarang iklim investasi dan usaha sedang lesu, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan. Sehingga, berimbas kepada kelancaran pembayaran kredit perbankan. Bukan hanya bank syariah, bank-bank umum lain juga mengalami hal yang sama,” katanya.
Kendatipun demikian, Bambang optimistis perbankan syariah di Kalsel akan terus tumbuh. “Layaknya bank-bank umum, perbankan syariah juga memiliki pangsa pasar sendiri. Apalagi, di Kalsel merupakan kawasan yang religius dan didominasi oleh warga muslim, sehingga semakin memudahkan perkembangan bisnis perbankan syariah,” tandasnya.(oza)