Pasar Murah Disperindag Dimulai

HARGA DISTRIBUTOR – Warga Berangas antusias membeli gula
pasir di gelaran Pasar Murah Ramadan 2014 yang dilaksanakan
oleh Disperindag Kalsel, Senin (23/6).
BANJARMASIN – Menjelang Ramadan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel kembali mengadakan pasar murah. Disperindag Kalsel mengawali kegiatan pasar murah tersebut di halaman Masjid Al Furqan, Desa Berangas Timur, Kabupaten Batola, Senin (23/6). Kepala Disperindag Kalsel, Farida Wariansi secara resmi membuka kegiatan pasar murah perdana yang dilaksanakan selama dua hari itu.
    Farida menuturkan kegiatan pasar murah ini dilaksanakan sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. “Sebagaimana diketahui, setiap menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), harga barang-barang kebutuhan pokok selalu mengalami peningkatan. Terutama, pada sekarang ini menjelang bulan Ramadan,” ungkap Farida kepada Radar Banjarmasin.
    Farida menuturkan barang-barang kebutuhan pokok yang dijual dalam kegiatan pasar murah ini merupakan barang yang harganya cenderung berfluktuasi naik pada saat menjelang HBKN. Yakni, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, margarin, dan telur. “Sasaran konsumen dalam pasar murah ini tentu saja masyarakat yang berpenghasilan rendah dan memerlukan pasokan barang kebutuhan pokok untuk Ramadan nanti. Selain di Berangas, kegiatan pasar murah ini akan berlanjut di delapan lokasi di Banjarmasin hingga menjelang Lebaran,” paparnya.
    Farida menambahkan semua barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah, harganya lebih murah daripada di pasaran. Misalnya, gula pasir hanya dijual Rp9500 per kilogram, telur ayam dijual antara Rp1100 hingga Rp1300 per butir, bawang merah Rp26 ribu per kilogram, bawang putih hanya Rp14 ribu per kilogram. “Untuk pasar murah di Berangas, disperindag menyediakan sedikitnya 2 ton gula pasir, seribu butir telur ayam, 100 kilogram bawang merah, dan 50 kilogram bawang putih. Semuanya dijual dengan harga distributor, bukan harga pasaran. Yang paling penting, tidak ada subsidi dalam pasar murah kali ini,” urainya.
    Sementara itu, adanya kegiatan pasar murah tersebut diapresiasi oleh salah satu warga Berangas, bernama Latif. “Kalau bisa pasar murah lebih sering lagi dilaksanakan. Sehingga, masyarakat kecil seperti saya bisa membeli sembako dengan harga murah,” tandasnya.(oza)