Penjualan Ducati Meningkat 20 Persen

BANJARMASIN – Produsen motor sport asal Italia, Ducati makin optimistis memasarkan produk andalannya di Indonesia. Apalgi setelah sukses membukukan rekor kenaikan penjualan hingga 20 persen, Ducati semakin percaya diri untuk berpromosi. Tujuannya, tentu saja untuk mencoba mengincar pelanggan baru di Kalsel pada segmentasi motor sport premium. Terlebih, pangsa pasar motor sport di Kalsel selalu didominasi oleh pabrikan Jepang.
    Srie Astuti salah salah satu sales dari Ducati Banjarmasin menyatakan segmentasi motor sport Ducati memang difokuskan bagi mereka yang berkantong tebal. “Sebagaimana diketahui, di Kalsel penjualan motor sport buatan Jepang laris manis karena harganya yang terjangkau dan ekonomis. Namun, bukan berarti warga Kalsel tidak menyukai Ducati walaupun motor sport ini dikatagorikan sebagai motor premium dengan harga yang lebih mahal,” ujar Srie.
    Menurut Srie hal ini dibuktikan dengan tingginya antusiasme warga Kalsel akan produk motor sport pabrikan asal Bologna , Italia tersebut. “Harga motor sport Ducati berkisar antara Rp 230 jutaan hingga Rp 490 jutaan. Cukup mahal memang, namun sesuai dengan kualitasnya. Setidaknya sejak dilauching beberapa waktu lalu hingga hingga sekarang, kami sudah menjual sedikitnya 15 unit motor sport Ducati berbagai jenis,” katanya.
    Selain itu, Srie juga menyebut jumlah tersebut belum termasuk pelanggan yang indent, karena ada beberapa jenis motor sport Ducati yang tidak ready stock. “Bagi yang indent, diwajibkan membayar tanda jadi sebesar setengah harga. Proses indentnya cukup lama yakni sekitar 4 bulan hingga 5 bulan, karena kami harus mendatangkan motornya langsung dari Italia,” paparnya.
    Untuk jenis motor sport Ducati yang paling laris di Kalsel adalah jenis Hypermotard, Superbike, Monster, dan Streetfighter. “Jenis tersebut harganya paling murah dibandingkan jenis yang lain dan statusnya ready stock on the road Banjarmasin,” ujarnya.(oza)