Ekspor Kalsel Turun 17,93 Persen

BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mengumumkan data terbaru mengenai nilai ekspor Kalsel bulan Maret 2013 mencapai US$733,40 juta atau turun 17,93 persen dibanding ekspor bulan Mei 2013 yang mencapai US$893,67 juta dan turun 29,96 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Desember 2012 yang hanya mencapai US$ 1,05 miliar. Kepala BPS Kalsel, Iskandar Zulkarnain menjelaskan komoditi utama penyumbang ekspor terbesar Kalsel bulan Mei 2013 berdasar kode Harmonized System (HS) 2 dijit adalah kelompok barang bahan bakar mineral. Nilainya mencapai US$657,26 juta, kelompok barang lemak dan minyak hewan dengan nilai US$42,91 juta dan kelompok kayu, barang dari kayu  (HS 44) dengan nilai US$16,57 juta.
Dikatakan Iskandar, negara utama tujuan ekspor Kalsel bulan Mei 2013 adalah ke China dengan nilai US$202,60 juta,  India dengan nilai US$192,34 juta dan Jepang dengan nilai US$141,83 juta. “Sepanjang tahun 2012 nilai ekspor Kalsel mencapai US$9,61 miliar atau turun 1,01 persen dibanding nilai ekspor tahun 2011 yang mencapai US$9,71 miliar,” ujarnya.
Nilai impor Kalsel pada bulan Mei 2012 sebesar US$327,59 juta atau naik 5,23 persen bila dibandingkan dengan nilai impor pada bulan November 2012 yang mencapai US$311,32 juta. ”Sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Desember 2011  turun sebesar  25,40 persen yang saat itu nilainya mencapai US$439,11 juta,” sambungnya.
Komoditi utama impor terbesar Kalsel bulan Mei 2013 berdasar kode Harmonized System (HS) 2 dijit terdiri dari kelompok barang bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$294,60 juta. ”Kelompok kapal laut (HS 89) dengan nilai US$16,21 juta dan kelompok barang mesin-mesin/peralatan mekanik (HS 84) dengan nilai US$9,71 juta,” paparnya.
Sementara itu, negara pemasok produk impor Kalsel bulan Mei 2013 yang paling besar Korea Selatan. “Nilai impornya mencapai US$182,32 juta. Disusul dengan Singapura dengan nilai US$75,00 juta dan Malaysia dengan nilai US$39,55 juta,” sebutnya.(oza)