Walikota Minta Data Valid Koversi Minyak Tanah ke LPG


BANJARMASIN – Konversi mitan (minyak tanah, red) ke gas LPG (Liquid Petroleum Gas, red) di Kota Banjarmasin akan segera digulirkan. Namun, pihak Pemko Banjarmasin masih tetap menuntut data valid dari pihak konsultan, terkait persentasi warga Kota Banjarmasin yang menyetujui koversi tersebut.
            Hal ini ditegaskan oleh Walikota Banjarmasin, Muhidin, kala membuka sosialisasi konversi mitan ke gas LPG, di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, kemarin (3/5). “Dalam pendataan warga yang dilakukan oleh konsultan beberapa waktu lalu, walaupun dinyatakan sudah 75 persen warga setuju menggunakan gas LPG, tapi tidak ada bukti valid. Yang saya mau, ada semacam persetujuan dari warga berupa tanda tangan. Tapi, dalam data konsultan tersebut, tanda tangan warga tidak dilampirkan,” ungkap Muhidin kepada Radar Banjarmasin.
            Oleh karena itu, Muhidin menyatakan agar para konsultan kembali  melakukan pendataan dengan hasil yang lebih valid. “Kami tidak menentukan batas waktu. Tapi, setidaknya ketika LPG sudah siap di-launching ke masyarakat, sudah tidak ada lagi yang menyatakan tidak setuju,” sambungnya.
            Meskipun demikian, Muhidin menyatakan setuju dengan konversi mitan ke gas LPG. Namun, hal ini harus diimbangi juga dengan jaminan keamanan dari pihak Pertamina sebagai penyedia gas LPG. “Setidaknya, ada sertifikat tanda bukti keamanannya. Karena, kalau sewaktu-waktu meledak, sertifikat tersebut bisa dijadikan buktinya,” ungkap Muhidin.
            Sementara itu, Asisten II Pemko Banjarmasin Bambang Budiyanto menyatakan sosialisasi konversi mitan ke gas LPG dilakukan secara bertahap. “Yang pertama ini kami sosialisasikan kepada para Camat dan Lurah. Kemudian, para Camat dan Lurah akan melakukan sosialisasi ke tingkat RT. Untuk narasumbernya datang langsung dari Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Muliya dari Jakarta,” ucapnya.
            Bambang menyatakan seiring adanya sosialisasi konversi mitan ke gas di Banjarmasin, maka peredaran mitan akan ditarik pelan-pelan, sampai habis samasekali. “Kalaupun ada, mungkin harga mitannya sudah melambung tinggi karena sudah tidak disubsidi Pemerintah. Oleh karena itu, kami juga mencoba merangkul seluruh pangkalan mitan di Banjarmasin agar berubah menjadi pangkalan gas LPG,” sambungnya.
            Adanya konversi mitan ke gas LPG di Kota Banjarmasin ternyata juga mendapatkan tanggapan dari para Camat dan Lurah. “Warga sebenarnya setuju saja, asalkan keamananya terjamin. Selain itu, sosialisasi juga akan kami lakukan di tingkatan RT, supaya warga bisa memahami cara menggunakan gas LPG dengan baik dan benar,” ungkap Kasman, Camat Banjarmasin Selatan.(oza)