Sapu-sapu Tak Kunjung Beroperasi

BANJARMASIN – Hingga kini niat Dinas Sungai dan Drainase Kota Banjarmasin untuk mengoperasikan alat pembersih sungai yang dinamai sapu-sapu ternyata masih belum dijalankan. Padahal, kian hari, kondisi sungai di Banjarmasin semakin kotor.
            Menurut Kepala Dinas Sungai dan Drainase Kota Banjarmasin, Muryanta, alat sapu-sapu tersebut masih belum bisa dioperasikan karena masih menunggu hasil lelang. “Proses pelelangan pembuatan alat sapu-sapu akan digelar dalam waktu dekat ini. Kalau sudah dilelang, maka akan dibuat beberapa unit alat sapu-sapu. Diperkirakan, awal Juni baru ada kontrak lelangnya,” ungkap Muryanta kala ditemui Radar Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, kemarin (27/4).
            Muryanta menyatakan anggaran untuk kebersihan sungai di Banjarmasin disediakan sebesar Rp 800 juta sampai Desember ini. Itu termasuk biaya pelelangan pembuatan alat sapu-sapu. “Disesuaikan, kira-kira pihak mana yang memenangi pelelangan. Artinya, dana sebesar Rp 800 juta tersebut akan dialokasikan beberapa persen untuk pembuatan sapu-sapu. Pihak yang mampu membuat sapu-sapu paling banyak, akan menjadi pemenang lelang,” sambungnya.
            Diceritakan Muryanta, alat sapu-sapu ini mampu membersihkan sungai dengan maksimal. Mulai dari membersihkan sampah sungai sampai eceng gondok yang biasa jumlahnya meningkat pada saat musim penghujan. “Daya tampung sampahnya juga lebih banyak, kira-kira bisa mengumpulkan lebih dari 3 ton sampah sungai,” ucapnya.
            Nantinya, alat sapu-sapu tersebut akan disandingkan dengan alat biuku yang terlebih dahulu diperkenalkan. “Kalau dua alat ini dioperasikan bersamaan, tentu kebersihan sungai akan semakin meningkat. Sungai yang pertama dibersihkan adalah Sungai Martapura. Namun, tidak menutup kemungkinan sungai-sungai lain juga akan dibersihkan duluan. Dalam sehari, kami akan mengoperasikan alat tersebut selama 7 jam,” pungkasnya.(oza)