Pro Kontra Warga

BANJARMASIN – Adanya rencana Walikota Banjarmasin, Muhidin, untuk membuat lahan strategis di kawasan Kamboja ternyata mendapatkan beragam tanggapan dari warga Kota Banjarmasin. Sebagian ada yang menyatakan setuju dengan ide Muhidin tersebut. Namun, ada juga sebagian yang merasa keberatan.
            Rata-rata warga yang menyatakan setuju berpendapat rencana Muhidin tersebut ada benarnya juga. Soalnya, lahan Kamboja bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pusat usaha di Kota Banjarmasin. “Kalau saya setuju saja dengan rencana Pak Muhidin. Soalnya, sangat disayangkan apabila lahan Kamboja hanya digunakan sebagai RTH. Kalau dibuat tempat usaha, seperti mall atau ruko, walaupun tidak banyak tapi saya yakin bisa memberikan hasil yang lumayan,” ungkap Hendri, salah satu warga Banjarmasin.
            Hal senada juga diungkapkan oleh Joko, salah satu pedagang martabak yang kerap mangkal di kawasan lahan Kamboja. “RTH memang penting, namun jangan sampai menggusur pedagang kecil seperti kami ini. Justru, ide Walikota itu sangat baik. Soalnya, para pedagang bisa punya tempat sendiri, yakni di lahan strategis tersebut. Jadi, tidak perlu jualan di pinggir jalan seperti ini lagi,” katanya.
            Lain halnya dengan warga Banjarmasin lainnya bernama Wati. “Saya kurang sependapat dengan rencana Pak Walikota untuk membuat lahan srategis di lahan Kamboja. Soalnya, lahan Kamboja adalah satu-satunya kawasan yang cocok untuk RTH. Lagipula, rencana pembangunan RTH Kamboja sudah sejak lama digulirkan, kok tiba-tiba Pak Walikota mau merencanakan yang lain lagi. Tapi, saya heran, kok sampai sekarang tidak selesai juga pembangunannya,” ungkap wanita yang juga seorang instruktur senam tersebut.
            Rencana Walikota Banjarmasin untuk membuat lahan strategis di lahan Kamboja juga ditentang olehseorang warga Banjarmasin bernama Muchlis. “Lahan tersebut harus seluruhnya dibuat RTH. Soalnya, kalau tidak mencakup semua lahan, maka bukan RTH lagi namanya. Dan yang saya ketahui, hanya Kota Banjarmasin yang sampai sekarang tidak punya RTH. Padahal, di Kabupaten lain di Kalsel, pasti ada RTH,” pungkasnya.(oza)