Doyo Pudjadi.(ozanimages) |
Menurut Doyo Pudjadi, pemindahan tempat penampungan ayam ini tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana asal. “Tidak ada perubahan, rencana pemindahan tetap dilaksanakan. Namun, kapan waktunya masih dikoordinasikan,” ungkap Doyo kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Doyo menjelaskan rencana pindah ke tempat yang baru ini juga mendapatkan tanggapan positif dari para pedagang ayam di Kota Banjarmasin. “Yang pasti semangat mereka sudah ada. Tinggal menunggu tanggal pindahnya saja,” paparnya.
Namun, Doyo menuturkan memindahkan ayam cukup memberikan tantangan. Karena, kalau tidak cermat dan hati-hati, ayam bisa stres dan mati. “Oleh karena itu, saya tekankan kepada para pedagang ayam. Memindahkan ayam itu tidak semudah memindahkan kursi dan meja. Jadi, diharapkan bersabar dan pemindahannya juga dilakukan secara bertahap dan bergantian untuk menghindari kerugian,” ucap Doyo.
Selain itu, Doyo menjelaskan di kawasan tempat penampungan ayam yang baru hanya dilengkapi dengan fasilitas penampungan. “Untuk fasilitas pemotongan dan pemasaran masih dalam tahap pengerjaan. Sementara, ini penampungan di kawasan Basirih mampu menampng sekitar 40-50 ribu ekor ayam,” terangnya.
Sedangkan, untuk fasilitas pemotongan ayam, Doyo menyatakan Pemko Banjarmasin telah mengaggarkan dana sebesar Rp 600 juta. “Artinya, dalam waktu beberapa bulan mendatang semua pedagang ayam sudah bisa pindah ke tempat yang baru. Sekaligus juga menyediakan tempat pemotonganya,” pungkasnya.(oza)