Diknas Kota Banjarmasin Terapkan Sistem Pengawasan Silang

TEGANG - Para peserta UN sedang mengerjakan soal.(ozanimages)
BANJARMASIN  - Ujian Nasional (UN, red) SMA akan dimulai serentak pada 18-21 April ini. Untuk menghindari adanya indikasi kecurangan atau kebocoran soal, maka untuk tahun ini pelaksanaan UN akan diawasi dengan lebih ketat. Pengawasan UN ini tentu saja berlaku di semua wilayah di Indonesia, termasuk di Kota Banjarmasin.
            Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik, red) Kota Banjarmasin, Muhammad Amin, pihaknya sudah melakukan persiapan demi mengawal sukses dan amannya pelaksanaan UN di Kota Banjarmasin. “Antisipasi kami adalah bentuk pengamanan ekstra ketat. Bahkan, kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, seluruh kepala sekolah, dan membentuk panitia pelaksana dan pengawasan UN 2011,” ungkap pria yang akrab disapa Amin ini kepada Radar Banjarmasin, kemarin (12/4).
            Dijelaskan Amin, yang paling diketatkan pada saat pelaksanaan UN adalah pengawasannya. Yakni, akan memberlakukan sistem pengawasan silang. “Artinya, guru dari sekolah lainlah yang menjadi pengawas UN di suatu sekolah. Dan jadwalnya juga diatur, kalau hari ini mengawas di sekolah A, maka di hari selanjutnya akan menjadi pengawas di sekolah yang lain,” urai Amin.
            Di sisi lain, pihak Disdik Kota Banjarmasin juga akan membentuk pengawas UN keliling. “Tugasnya adalah untuk mengawasi UN, namun mobilitasnya lebih aktif. Yakni, dari ruang ke ruang dan ke sekolah-sekolah,” sambungnya.
            Disamping itu, soal UN juga dibagikan dalam sistem paket. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya upaya saling mencontek antara sesama siswa yang menjadi peserta UN. “Paket soal dibedakan menjadi lima paket. Antara paket yang satu dengan paket yang lain, materi soalnya berbeda-beda. Namun, tingkat kesulitannya serupa. Dalam satu ruangan, hanya diisi maksimal 20 peserta UN. Dalam setiap baris peserta, paket soal yang diberikan tidak sama,” tutur Amin.
            Dengan demikian, Amin optimistis pengawasan, pengawalan, dan pelaksanaan UN bisa sukses tanpa ada kecurangan. “Kami tentu mengharapkan tingkat kelulusan yang tinggi dalam UN SMA ini. Namun, yang paling utama adalah pelaksanaan UN harus sukses dan lancar tanpa ada kasus kecurangan atau kebocoran soal,” paparnya.
            Sementara itu, sejumlah siswa menyatakan komentar beragam jelang pelaksanaan UN yang tinggal menghitung hari tersebut. Salah satunya adalah Ferry, siswa SMAN 1 Banjarmasin. “Sebenarnya saya masih gugup. Namun, mau tidak mau saya harus siap, karena UN menentukan kelulusan. Apalagi, pengawasan UN bakal lebih diperketat. Untuk persiapan, saya belajar dengan rutin dan juga selalu berdoa,” ucapnya.(oza)